|
Simpanse Ham Menyelesaikan Misi Nya (Corbis) |
VIVAnews — Jauh sebelum Neil Armstrong Cs dan Apollo
11 menorehkan kemenangan Amerika Serikat dalam perlombaan luar angkasa
dengan Uni Soviet, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sudah punya
bintang. Namanya Ham, dia bukan manusia melainkan seekor simpanse.
Ham adalah satu dari selusin simpanse yang menjalani pelatihan di AS,
demi tujuan mengalahkan Uni Soviet. Ham membuat sejarah sekitar 50
tahun lalu, saat Perang Dingin meluas hingga ke orbit.
AS memutuskan menggunakan simpanse berusia tiga tahun, Ham — mirip
fungsi burung kenari mendeteksi karbon monoksida di tambang — untuk
mengetahui apakah manusia bisa selamat di luar angkasa.
Meski akhirnya menjadi simpanse paling tenar, nama Ham tak diungkap
hingga misi Januari 1961 dinyatakan sukses. Ham diluncurkan dengan
kapsul Mercury yang pada akhirnya membawa Alan Shepherd, orang AS
pertama ke orbit.
Ternyata nama Ham diberikan belakangan saat ia kembali dengan selamat
ke Bumi. Itu adalah sebuah singkatan dari Holloman Aerospace Medical
Center di pangkalan Angkatan Udara. Simpanse itu dirahasiakan
rapat-rapat karena NASA menghindari publikasi buruk.
Fotografer
LIFE magazine, Ralph Morse yang mengabadikan
perjalanan ke luar angkasa selama satu dekade masih mengingat sosok Ham,
meski 50 tahun telah berlalu.
“Ia hewan yang sangat bersahabat,” kata dia. “Misi itu adalah tugas
besar, yang menandai awal-awal keberadaan NASA. Para ilmuwan bekerja
keras untuk sesuatu yang belum pernah dilakukan saat itu.
Meski simpanse pertama yang ke luar angkasa, Ham bukan binatang
pertama. Pada tahun 1957, Uni Soviet mengirim seekor anjing bernama
Laika ke luar angkasa, namun AS memilih simpanse. Dan, perbedaan dengan
anjing yang dikirim oleh Uni Soviet, Ham kembali dengan selamat.
Ham berasal dari Kamerun, Afrika. Sebelum mendunia sebagai
astro-simpanse, ia adalah pusat perhatian di Kebun Binatang Florida. Ham
lalu bergabung dalam misi pelatihan di Angkatan Udara.
|
Simpanse Ham Siap Menyelesaikan Misi Keluar Bumi |
|
|
Di pelatihan itu, para simpanse disiapkan selama tiga tahun.
Diajarkan untuk menyelesaikan tugas-tugas sederhana yang merespon
perintah yang diberikan dengan cahaya atau suara.
Salah satunya, mendorong tuas dalam waktu lima detik setelah melihat
cahaya biru yang berkelip, simpanse itu berhak mendapatkan imbalan
pisang. Sebaliknya, jika salah, kejutan listrik ringan akan dirasakan di
telapak kakinya.
Ham akhirnya yang terpilih di antara simpanse lainnya, roket yang
membawanya diluncurkan ke luar angkasa pada 31 Januari 1961, dalam Misi
MR-2.
Namun hanya beberapa saat sebelum luncur, terjadi hambatan. Jalur
pesawat lebih sederajat dari yang seharusnya, membuat kapsul itu
melayang 157 mil di atas Bumi, lebih tinggi dari yang direncanakan yak
ni 115 mil. Selama enam menit Ham berada dalam kondisi hampa udara, saat
kapsul melesat dengan kecepatan 5.000 mil per jam.
|
Simpanse Ham Saat Kembali Ke Bumi |
Kapsul yang membawa Ham lalu tercebur di Samudera Atlantik, 16 menit,
39 detik setelah peluncuran. Saat kapsul dibuka, Ham selamat. Sebutir
Apel dan setengah bagian jeruk diberikan sebagai hadiah.
Ham sama sekali tak terluka, setelah misinya itu ia hidup di Kebun
Binatang Nasional Washington selama 17 tahun, dan mati di Kebun Binatang
North Carolina di usia 25 tahun. Ia dikuburkan di New Mexico Museum of
Space History, Alamogordo, New Mexico.
|
Makam Simpanse Ham |
(Andre/Irawan.PA)