Alam semesta selalu mengejutkan kita tentang
hal-hal yang luar biasa yang terkadang di luar nalar manusia. Mulai dari
asal usul alam semesta, luasnya, objek di dalamnya, luba
ng
hitam, penemuan bintang dan planet-planet aneh dan masih banyak lagi.
Nah berikut adalah beberapa hal mengejutkan di alam semesta tempat kita
tinggal, seperti yang dikutip dari space.com, Rabu (05/10/2011).
1. Usia Alam Semesta Sangat Tua
Alam semesta dimulai dengan Big Bang dan diperkirakan terjadi sekira
13.7 miliar tahun yang lalu (plus atau minus 130 juta tahun)
Astronom mengkalkulasi hal ini dengan melakukan pengukuran pada
komposisi materi dan kepadatan energi di alam semesta yang memberi
petunjuk bagi mereka untuk memperkirakan sberapa cepat ekspansi alam
semesta di masa lalu. Peneliti akan dibawa kembali ke masa lalu dan
memperkirakan kapan Big Bang terjadi. Waktu diantara ledakan itu sampai
waktu saat ini merupakan usia alam semesta kita.
2. Alam Semesta Semakin Membesar
Pada tahun 1920, astronom Edwin Hubble membuat penemuan revolusioner
yang mengungkapkan bahwa alam semesta tidak statik (tetap), tapi terus
membesar / mengembang. Tapi apakah gravitasi dari materi akan
memperlambatnya atau akan ada hal baru lainnya?
Pada 1998
teleskop Hubble mengamati keberadaan supernova yang letaknya sangat jauh
dan ditemukan bahwa pada masa lalu alam semesta meluas lebih lambat
daripada hari ini. Dari teka-teki ini, maka muncullah apa yang disebut
dengan dark energy (energi gelap) yang mendorong percepatan ekspansi
alam semesta.
3. Percepatan Alam Semesta Terus Meningkat
Energi gelap bukan hanya menyebabkan alam semesta mengembang, tapi
menyebabkan obyek lainnya seperti galaksi bergerak menjauh semakin
cepat. Percepatan alam semesta menegegaskan teori relativitas umum
Einstein dan konstanta kosmologi Einstein untuk menjelaskan energi gelap
yang tampaknya mampu menangkal gravitasi dan menyebabkan alam semesta
meluas dalam tempo yang cepat.
4. Alam Semesta Bisa Berbentuk "Datar"
Bentuk alam semesta merupakan hasil interaksi antara tarikan gravitasi
(berdasarkan kepadatan materi di alam semesta) dan percepatan. Jika
kerapatan alam semesta melebihi nilai kritis tertentu, maka alam semesta
adalah "tertutup," seperti permukaan sebuah bola. Ini menyiratkan bahwa
alam semesta tidak terbatas tetapi juga tidak memiliki akhir. Dalam hal
ini, alam semesta akhirnya akan berhenti berkembang dan mulai runtuh
dengan sendirinya, dalam peristiwa yang dikenal sebagai "Big Crunch."
Jika kerapatan alam semesta kurang dari nilai kerapatan kritis, maka
bentuk alam semesta adalah "terbuka," seperti permukaan sebuah pelana.
Dalam hal ini, alam semesta tidak memiliki batas dan akan terus
berkembang selamanya.
Namun, jika kerapatan alam semesta sama
persis dengan kerapatan kritis, maka geometri alam semesta adalah
"datar," seperti selembar kertas. Di sini, alam semesta tidak memiliki
batas-batas dan akan berkembang selamanya, tetapi tingkat ekspansi
secara bertahap akan mendekati nol setelah jumlah tak terbatas waktu.
Pengukuran terakhir menunjukkan bahwa alam semesta adalah datar dengan
margin kesalahan sekitar 2 persen.
5. Alam Semesta Dipenuhi Oleh Hal yang Tidak Terlihat
Alam semest memiliki banyak hal yang tidak dapat dilihat. Bahkan
bintang-bintang, planet dan galaksi yang saat ini dapat dideteksi, itu
hanya 4 persen bagian dari alam semesta, menurut para astronom. 96
persen lainnya merupkaan hal-hal yang tidak terlihat.
Hal-hal
tidak terlihat yang aneh ini disebut dengan dark energy (energi gelap)
dan dark matter (materi gelap). Memang keberadaannya tidak dapat
dilihat, tapi bisa dideteksi dengan mengamati pengaruh energi
gravitasinya terhadap objeyek-obyek normal alam semesta yang bisa
terlihat.
6. Alam Semesta Memiliki Gema Kelahirannya
Gelombang mikro kosmik yang terdiri dari gema cahaya merupakan sisa energi dari ledakan Big Bang 13.7 miliar tahun lalu.
Misi Plank oleh ESA (European Space Agency) memetakan seluruh langit
dalam gelombang mikro cahaya untuk mengungkapkan petunjuk baru tentang
bagaimana alam semesta bermula. Pengamatan alam semesta melalui
gelombang mikro cahaya merupakan pengamatan paling tepat yang pernah
diperoleh. Hal ini kemudian digunakan sebagai petunjuk oleh ilmuwan
untuk menjawab pertanyaan apa yang terjadi setelah alam semesta
terbentuk.
7. Alam Semesta Lain (Paralel)
Gagasan
bahwa kita hidup di multiuniverse, di mana alam semesta kita adalah
salah satu dari banyak, berasal dari teori disebut inflasi kekal
(eternal inflation), yang menunjukkan bahwa segera setelah Big Bang,
ruang-waktu diperluas pada tingkat yang berbeda di tempat yang berbeda.
Menurut teori ini, hal ini menimbulkan gelembung alam semesta yang dapat
berfungsi dengan hukum mereka sendiri terpisah dari fisika.
Konsep ini kontroversial dan murni hipotetis sampai studi terbaru
mencari tanda-tanda fisik dari teori multiverse di latar belakang
gelombang mikro kosmis, yang merupakan peninggalan dari Big Bang yang
meliputi alam semesta kita.
Para peneliti mencari pengamatan
terbaik yang tersedia dari gelombang mikro kosmik tanda-tanda tabrakan
gelembung alam semesta, tapi tidak menemukan hal yang konklusif. Jika
dua alam semesta telah bertabrakan, para peneliti mengatakan, itu akan
meninggalkan pola melingkar di belakang dalam latar belakang gelombang
mikro kosmik. (Andre/Irawan.SIA)