|
Bumi. Kredit : NASA |
Jawaban sederhananya dalam beberapa milyar tahun ke depan,
kemungkinan Bumi akan berhenti berotasi adalah nol atau bisa dikatakan
tidak mungkin terjadi Bumi berhenti berputar pada porosnya. Bahkan
ketika Matahari mengakhiri hidupnya dan Bumi masih baik-baik saja, ia
akan terus berputar .
Ketika Bumi berputar pada porosnya, berlaku kekekalan momentum sudut.
Seperti olahragawan seluncur indah yang berputar semakin cepat atau
roda yang berputar. Putarannya tidak akan berhenti begitu saja kalau
tidak ada yang menghentikan atau ada yg memperlambat. Seperti roda pada
sepeda yang berputar cepat untuk dihentikan harus direm perlahan atau
direm mendadak. Kalau perlahan efek yang ditimbulkan hampir tidak ada.
Tapi kalau mendadak maka akan membuat si pengendara merasakan efeknya.
Bisa-bisa dia terjungkal kalau harus menghentikan sepeda secara
mendadak. Atau air yang berputar dengan kencang di dalam ember ketika
putarannya dihentikan maka air akan tumpah.
Seandainya Bumi bisa berhenti berotasi, apa penyebabnya. Ini dalam
kenyataan tidak akan terjadi, tapi ada dua skenario yang memungkinkan.
Skenario yang pertama, Bumi mengalami perlambatan rotasi secara
perlahan-lahan yang terjadi akibat efek pasang surut Matahari dan planet
lainnya. Tanpa memperhitungkan Bumi akan ditelan Matahari kalau
Matahari berevolusi, maka interaksi Bumi – Bulan akan dapat memperlambat
rotasi Bumi saat Bulan menjauh dari Bumi sampai keduanya kemudian
terkunci secara gravitasi. Pada saat itu Bumi akan berhadapan satu sisi
wajahnya dengan Bulan. Kemudian, kalau kita lihat ke masa depan yang
sangat jauh, gaya pasang surut Matahari juga akan menyebabkan Bulan
secara perlahan mendekati Bumi, menyebabkan rotasi Bumi dipercepat dan
Bulan menabrak Bumi. Keduanya akan bersatu dan rotasi Bumi secara
perlahan akan mengalami perlambatan dan terkunci secara gravitasi dengan
Matahari.
Sayangnya skenario pertama tersebut tidak akan terjadi karena Matahari akan berevolusi menjadi raksasa merah dan menelan Bumi.
Skenario kedua, Bumi tiba-tiba berhenti berputar karena sesuatu hal
misalnya ditabrak oleh sebuah benda. Tapi ini pun tidak akan terjadi,
karena tidak ada sesuatu apapun yang cukup besar untuk menabrak Bumi di
Tata Surya. Setidaknya untuk beberapa milyar tahun ke depan.
Tapi, seandainya Bumi berhenti berotasi, apa yang terjadi?
Bencana Besar
Sekarang bayangkan, jika sebuah benda seperti Bumi yang memiliki
kecepatan rotasi 1,674.4 km/jam di ekuator berhenti secara tiba-tiba.
Jika itu terjadi, maka semua benda yang tidak terikat dengan Bumi akan
terus berotasi dengan kecepatan yang sama dengan sebelumnya sebagai
akibat dari kekekalan momentum.
Seperti sebuah tabrakan maka ketika sebuah benda dipaksa berhenti
bergerak kita yang ada di dalamnya akan merasakan akibatnya. Akibatnya,
bagi manusia di Bumi, akan terasa seperti gempa bumi yang sangat dasyat
yang menggoncang Bumi dengan tiba-tiba. Dan karena di khatulistiwa
kecepatan berputar Bumi itu 460 menit/detik, maka ketika Bumi berhenti
tiba-tiba kita akan terlempar jauh meskipun tidak sampai lepas dari Bumi
karena kecepatan lepas Bumi jauh lebih besar yakni 40000 km/jam. Semua
yang ada di Bumi mulai terlempar ke samping dalam lintasan roket.
Bangunan akan runtuh, lautan akan meluap dalam gelombang pasang yang
besar dan akan ada angin atmosfer yang sangat kencang menyapu permukaan.
Semakin jauh dari ekuator ke kutub maka kecepatan rotasi Bumi juga
akan melambat. Jadi, semakin kita berada jauh dari ekuator, kecepatannya
juga akan makin lambat. Dan kalau kita berada di kutub utara atau
selatan maka kita hampir tidak akan merasakan akibat dari berhentinya
perputaran Bumi tersebut.
Gempa Bumi
Gelombang seismik akan melintas di sleuruh Bumi menyebabkan terjadinya
gempa bumi dimana-mana dan bisa menyebabkan Bumi hancur
berkeping-keping.
Hari Yang Tak Berakhir
Ketika Bumi berhenti berputar, masalah lain adalah panjang siang dan
malam tidak akan sama. Seperti kita ketahui, saat Bumi berputar pada
sumbunya maka di Bumi akan terjadi siang dan Malam dan Matahari akan
berada pada posisi yang sama di Bumi setiap 24 jam.
Kalau Bumi berhenti, maka butuh waktu 365 hari bagi Matahari untuk
bergerak di angkasa dan kembali ke posisi yang sama. (misalnya dari
terbitnya Matahari ke waktu terbit berikutnya). Akibatnya, setengah Bumi
akan mengalami siang selama setengah tahun dan belahan Bumi lainnya
akan mengalami malam selama setengah tahun.
Terpanggang atau Kedinginan?
Tak hanya itu, pergeseran temperatur dari musim ke musim juga akan
snagat terasa perbedaannya di sepanjang area ekuator. Daerah
khatulistiwa akan memiliki masa dimana ia sangat panas karena berada
sangat dekat dengan Matahari sementara belahan Bumi lainnya justru gelap
dan sangat dingin karena tidak mendapatkan sinar Matahari. Akibatnya,
tumbuhan dan hewan akan mengalami kesulitan untuk beradaptasi dan
manusia pun sulit untuk hidup di area seperti itu.
Manusia pada dasarnya merupakan makhluk yang bisa beradaptasi.
apalagi dengan adanya teknologi mutakhir, kegelapan bisa diatasi dengan
lampu, bisa membuat rumah jadi hangat atau dingin, tapi bagaimana dengan
kebutuhan makanan dll?
Apakah tumbuhan bisa tumbuh dalam perubahan temperatur yang sedemikian drastis? Pada kondisi ini rantai makanan akan terancam.
Lautan Yang Bergelora
Pada saat Bumi berhenti berputar, batas antara lautan dan daratan juga
akan berubah. Kerika Bumi berotasi, gaya sentrifugal akan menyebabkan
planet memiliki tonjolan atau bulge di sepanjang ekuator. Jadi, kalau
Bumi tidak berotasi maka tidak akan ada tonjolan. Tanpa ada tonjolan
maka semua air yang ada di ekuator akan bergerak ke kutub. Hasil
simulasi yang dilakukan menunjukkan ketika Bumi tidak lagi berotasi maka
lautan akan berada di area kutub sedangkan area ekuator akan menjadi
pita daratan dalam satu benua raksasa.
|
Ketika
Bumi berhenti berputar, lautan akan meluap dan bergeser ke kutub
sedangkan area ekuator akan menjadi benua daratan raksasa. Kredit: ESRI
|
Bumi Bulat Sempurna dan Sumbunya Tidak Miring
Saat Bumi berhenti berputar, kecepatan rotasi menyebabkan Bumi memiliki
tonjolan di daerah ekuator. Jika tidak berotasi maka Bumi akan memiliki
bentuk bulat sempurna.
Source : http://langitselatan.com/ (Andre/Irawan.PA)