|
Space X |
|
Wisata ke luar angkasa bukan hal baru. Dengan menumpang kapsul Soyuz
milik Rusia, beberapa miliarder sudah mencicipi berkunjung beberapa hari
ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) meski harus merogoh kocek
miliaran rupiah.
Pada masa depan, wisata semacam itu mungkin bisa lebih lama dan jauh, termasuk ke
planet Mars. Bahkan, harganya bisa jadi lebih ekonomis. Kemungkinan untuk mengadakan perjalanan murah ke
Mars sedang digodok oleh NASA dan Space Exploration Technologies.
"Perjalanan dengan kapsul Dragon di roket Falcon Heavy dapat pergi ke
Mars
dengan biaya ratusan juta dollar AS, tidak miliaran," kata Pete Worden,
Direktur Ames Research Center milik NASA dalam konferensi penerbangan
luar angkasa komersial NewSpace 2011, akhir pekan lalu.
Space Exploration Technologies, atau disingkat SpaceX, saat ini sedang
mempersiapkan uji penerbangan kapsul Dragon yang akan dilakukan pada 30
November. Kapsul tersebut akan terbang menuju stasiun luar angkasa.
SpaceX berencana menambah kemampuan Dragon untuk menerbangkan orang ke
luar angkasa, dan suatu hari nanti ke
Mars.
Misi yang secara informal disebut Red Dragon ini akan mengikuti
Mars Science Laboratory yang akan diluncurkan NASA, November nanti. Rencananya, NASA akan mendaratkan pesawat di
Mars, Agustus tahun depan, dengan tujuan mengetahui kemungkinan
planet untuk mendukung kehidupan mikroba, atau malah mencari tahu apakah
planet pernah mendukung kehidupan tersebut.
Red Dragon direncanakan mengebor
Mars
untuk masuk ke dalam es yang terkubur dan mencari bukti-bukti
kehidupan. "Salah satu hal penting adalah mencari kemungkinan kehidupan
pada masa lalu," kata Worden. Misi Red Dragon juga berusaha mengetahui
kemungkinan penerbangan membawa sejumlah beban ke
Mars, hal yang terjadi saat membawa manusia ke
Mars.
Elon Musk, pengusaha di balik SpaceX, mengatakan, hal yang superpenting
dalam sejarah adalah, "Apakah kita akan menjadi spesies multiplanet atau
tidak? Jika tidak, masa depan kita tidak terlalu cerah. Kita hanya
berkerumun di Bumi sampai waktunya malapetaka tiba."