Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi,
yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan
Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar(Al Hadit 21)
Dalam
surat Al Hadit ayat 21, Allah menyeru orang yang ber-iman untuk
berlomba lomba mendapatkan ampunan Allah dan syurga yang luasnya seluas
langit dan bumi. Luas bumi dapat kita bayangkan dengan mudah, tapi luas
langit? Bagaimana membayangkannya ? berapakah luas langit..?
Untuk
mengukur luas langit para ahli astronomi menggunakan satuan cahaya.
Kecepatan cahaya dalam 1 detik adalah 300.000 km. Jarak dari bumi ke
bulan 450.000 km ditempuh cahaya dalam waktu 1,5 detik. Jarak dari bumi
ke matahari 149.juta km di tempuh cahaya dalam waktu 8 menit.
Perhitungan kecepatan cahaya yang digunakan untuk mengukur luas langit
atau alam semesta kita ini adalah seperti pada slide dibawah ini.
Konon
menurut para ahli astronomi jarak bintang terjauh yang dapat dilihat
dengan peneropong bintang Huble dewasa ini adalah 14 milyar tahun
cahaya. Sulit bagi kita untuk membayangkannya. Cahaya yang memiliki
kecepatan 300.000 km /detik jika dipancarkan dari bumi ini diperkirakan
baru sampai ketepian alam semesta setelah 14 milyar tahun.
Ilmu
astronomi menggambarkan struktur bintang dilangit sebagai berikut.
Matahari adalah bintang terdekat kepada kita. Matahari dikelilingi oleh 9
buah planet yang berkeliling disekitar matahari. 9 planet berikut asteroid dan komet yang beredar disekitar matahari termasuk dalam keluarga
matahari. Keluarga matahari bersama 200 milyar bintang lainnya yang
setara atau bahkan lebih besar dari matahari berkumpul dalam suatu
keluarga yang disebut Galaksi. Matahari kita ini berada dalam salah satu
dari lengan Galaksi Bima sakti (Milkyway). Galaksi Bima sakti dengan beberapa Galaksi lain diantaranya Adromeda membentuk sebuah kelompok Galaksi yang disebut Cluster. Ribuan
cluster ini akan membentuk satu kelompok yang disebut super cluster.
Super cluster yang berisi ribuan cluster ini bertebaran di alam semesta
membentuk jagat raya yang maha luas.
Demikianlah
struktur alam semesta menurut ilmu astronomi, sungguh penciptaan
manusia tidak ada artinya jika dibandingkan dengan penciptaan alam
semesta seluruhnya. Bumi kita jika dibandingkan dengan bintang yang ada
di alam semesta hanya bagaikan sebutir debu di padang pasir yang luas.
Apalah artinya kita seorang manusia yang berdiam dipermukaan bumi jika
dibandingkan dengan alam semesta yang luas ini. Allah telah menyatakan
hal ini dalam surat Al Mukmin ayat 57:
Sesungguhnya
penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Al Mukmin 57)
Sulit
bagi kita membayangkan betapa luasnya langit ini, demikian pula syurga
yang digambarkan Allah seluas langit dan bumi. Sekedar merenung tentang
ciptaan Allah yang ada di alam semesta mari kita coba simak beberapa
foto dibawah ini, yang diambil dari setelit Huble milik NASA Amerika
Serikat, yang mengorbit pada ketinggian sekitar 50 km diatas bumi kita
ini.
Ini adalah foto sekumpulan Galaksi yang berjarak milyaran tahun cahaya dari bumi Diambil dari satelit Huble yang mengorbit dalam jarak atara 40 s/d 50 km diatas bumi Banyak diantara Galaksi tersebut yang berbentuk spiral. Menurut para ahli astronomi pada Galaksi
yang berbentuk spiral itu terdapat kurang lebih 200 milyar bintang yang
setara bahkan lebih besar dari matahari kita ini.
Gambar diatas adalah foto Galaksi Adromeda tetangga dekat dari Galaksi Bimasakti (Milkyway) tempat matahari dan bumi kita ini berada.
Matahari
dan bumi kita berada pada salah satu lengan dari Galaksi Bimasakti yang
berbentuk spiral seperti diatas (tanda panah ). Matahari beredar
mengelilingi pusat Galaksi Bimasakti untuk satu kali
putaran memerlukan waktu kurang lebih 200 juta tahun. Didalam Galaksi
Bimasakti ini terdapat kurang lebih 200 milyar bintang yang setara
bahkan lebih besar dari matahari.
Ini adalah gambar satelit Huble yang mengorbit diatas bumi pada ketinggian sekitar
40 s/d 50 km membawa alat untuk meneropong bintang dilangit. Dari
satelit Huble ini manusia bisa mengamati Galaksi dan bintang yang
tersebar di seluruh alam jagat raya.
Inilah
kira kira gambaran alam semesta yang dapat diamati oleh manusia saat
ini.Galaksi Bimasakti tempat kita menetap, berada dalam kelompok Virgo
super cluster. Manusia yang berada dibumi ini merupakan sesuatu yang
tidak berarti jika dibandingkan dengan alam semesta. Apakah yang
dibanggakan manusia hingga ia menjadi sombong dan enggan tunduk kepada
Allah yang menjadikan alam semesta ini ?? Hanya orang bodohlah yang tidak mau tunduk pada Allah pemilik dan pencipta alam semesta ini .
Bumi kita dibandingkan dengan jumlah bintang dilangit hanya bagaikan sebutir
debu yang sangat halus ditengah Gurun pasir Sahara. Jumlah bintang
dilangit yang setara dan lebih besar dari matahari sangat banyak dan
sulit dihitung dengan angka. Jika dihitung semua pasir yang ada di
seluruh pantai, gurun dan permukaan bumi ini, maka jumlah bintang
dilangit jauh lebih banyak dari itu.
Maha
Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia
menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya. (Al Furqon 61)
Dan
Maha Suci Tuhan Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan apa yang
ada di antara keduanya; dan di sisi-Nya lah pengetahuan tentang hari
kiamat dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan. ( Az Zukhruf 85)
Bagi pembaca yang berminat melihat Galaksi dan bintang yang menghiasi langit kita ini bisa menyaksikannya melalui situs “ Google Sky “.
Disana pembaca bisa melihat bintang dan Galaksi yang indah beraneka
warna yang berjarak jutaan tahun cahaya dari bumi kita ini. Selamat
menyaksikan…
Sumber: (Andre/irawan.PA)