Meskipun
demikian, di masa mudanya di lebih dikenal sebagai atlet dari pada
kegeniusannya. Tujuh kali dia menjadi juara dan sekali saja menduduki
peringkat ketiga dalam sebuah kompetisi tingkat sekolah 1906. Pada tahun
yang sama rekor lompat tinggi di Illnois berhasil dipecahkannya.
Ketika
kuliah Hubble melanjutkan minatnya pada olahraga dengan berlatih basket
dan tinju. Meskipun demikian,, bukan berarti kuliahnya terabaikan dia
lulus tepat waktu menjadi sarjana dalam bidang matematikan dan astronomi
di Universitas Chicago pada 1910. Kemudian, dia memilih melanjutkan
kuliah hukum di Universitas Oxford, Inggris setelah memperoleh beasiswa
Rhodes. Saat itu dia tidak berfikir untuk berkarir dalam bidang sains.
Waktu tiga tahun dihabiskannya hingga memperoleh gelas Master of Arts.
Pada
1913, Hubble kembali ke AS dan memulai karirnya sebagai pengacara
dengan membuka pelayanan hukum di Ouseville, Kentucky. Dia juga sempat
menjadi guru sekolah menengah dan pelatih basket di New Albany, Indiana.
Kondisi
tersebut tidak berlangsung lama setelah dia menyadari bahwa minatnya
pada bidang astronom
i jauh lebih besar. Oleh karena itu, dia kembali
mendalami astronomi dan bergabung dengan Observatorium Yerkes di
Universitas Chicago hingga memperoleh gelar doctor pada 1917.
Setelah
menjalani wajib militer dalam Perang Dunia I, Hubble bekerja di
Obsevatorium Mount Wilson di California. Disana dia banyak membuat
rekaman astronomi menggunakan teleskop Hooker berdiameter 250
sentimeter. Dia membuktikan bahwa bintang-bintang variable terletak
diluar galaksi kita dan menentukan adanya beberapa galaksi-galaksi lain
selain Bimasakti yang kemudian berkembang sebagai konsep alam semesta.
Hubble
juga membuat system kalsifikasi untuk berbagai galaksi yang berhasil
diamati, mengaturnya satu-persatu berdasrkan jarak, bentuk, dan tingkat
pencahayaanya, dengan memerhatikan menurunnya emisi cahaya galaksi, dia
melihat bahwa galaksi-galaksi terebut bergerak saling menjauh dengan
perbandingan jarak yang konstan. Semakin jauh suatu galaksi, semakin
besar pula kecepatannya.
Dari sinilah dia mampu merumuskan Hukum
Hubble pada 1929 yang dapat digunakan untuk memeperkirakan umur alam
semesta. Dia mendapatkan hubungan tersebut linier dan menuliskannya
dalam rumus yang menyatakan bahwa naiknya kecepatan berbanding lurus
dengan jarak galaksi dan tetapan Hubble yang dia tentukan. Dengan
mengukur tetapan Hubble, umur alam semesta dapat diperkirakan, yaiotu 13-15 milliar tahun.
Dengan
rumus Hubble itu dapat diperoleh bahwa semua galaksi itu pada awalnya
menyatu di suatu titik. Pendapat inilah yang menjadi bukti kuat
kebenaran Teori Ledakan Besar (Big Bang). Penemuan ini juga menunjukkan
bahwa alam semesta mengembang atau bertambah luas.
Salah satu
catatan menarik dari penemuan ini ada hubungannya dengan Albert
Einstein. Pada 1917 Einstein memeperkenalkan Teori Relativitas Umum yang
menghasilkan model alam semesta berdasarkan teorinya tersebut dan
mengklaim bahwa ruang d
ipengaruhi gravitasi. Dengan demikian, seharusnya
alam semesta bisa saja berkembang atau berkontraksi. Namun, dia
menyatakan bahwa hal tersebut tidak wajar sehingga memperbarui teorinnya
dan menyatakan bahwa alam semesta tetap dan tidak bergerak.
Dengan
adanya temuan Hubble, Einstein menyadari dan mengatakan bahwa revisinya
tentang teori alam semesta yang dibuatnya sendiri adalah kekeliruan
terbesar dalam hidupnya. Dia sempat mengunjungi Hubble pada 1931 untuk
berterima kasih. Temuan Hubble telah merevolusi bidang astronomi. Tidak
hanya membuktikan adanya galaksi lain, dai berhasil menunjukkan bukti
yang kuat bahwa alam semesta berkembang.
Edwin Hubble meninggal
kan Mount Wilson pada 1942 untuk terlibat dalam Perang Dunia II, pada
1946, dia menerima penghargaan Medal of Merit atas jasanya yang besar
terhadap masyarakat. Dia juga pada 1948 terpilih sebagai Honorary Fellow
dari Queen’s Collage, Oxford atas kontribusinya yang kuar biasa bagi
dunia astronomi.
Sesudah perang berakhir, Hubble kembali
melanjutkan kegiatannya di Mount Wilson. Saat itu, dia mengalami sedikit
kesulitan untuk melakukan penelitian sehingga meyakinkan pengelola
observatorium untuk memasang teleskop yang lebih besar agar dapat
mempelajari alam semesta lebih baik.
Hubble sendiri ikut
menentukan instrument pada desain Teleskop Hale berdiameter 500
sentimeter yang dipasang di observatorium Mount Palomar. Sebagai
penghormatan, dia menjadi pemakai perdana alat tersebut. Saat itu ia
mengatakan, “Saya berharap dapat menemukan sesuatu diluar dugaan”.
Rasa
penasarannya terhadap misteri alam semesta dilanjutkan dengan
penelitian baik pada observatorium di Mount Wilson maupun Mount Palomar.
Belum juga selesei untuk menyiapkan beberapa malam pengamatannya, dia
meninggal pada 28 September 1953 di San Marino, California.
Pantaslah
jika teleskop terbaik yang pernah dibangun di luar angkasa dan masih
beroperasi sampai sekarang d
iberi nama Teleskop Ruang Angkasa Hubble
(HST) untuk mengenang jasanya yang sangat besar dalam bidang astronomi.
Sejak diluncurkan tahun 1990, HST telah menghasilkan potret luar angkasa
yang menakjubkan. Meskipun sekarang HST berada diambang mas uzurnya,
kelak pasti akan lahir generasi-generasi teleskop baru yang akan
menemukan sesuatu di luar angkasa di luar dugaan untuk menguak rahasia
alam semesta.